Menulis Travelling dan Video Editing

book

Seorang ahli komunikasi AS, Dennis McQuail awal 80an telah menyitir akan adanya perubahan bentuk-bentuk komunikasi dengan hadirnya media baru, yang pada saat itu belum terbayangkan bentuknya, selain adanya perkakas bernama komputer dan infrastruktur jaringan menjagat bernama internet.

Kiwari, barulah nampak perubahan tersebut. Generasi Z bahkan disinyalir bakal memiliki 2 realitas kehidupan. Seperti disebut, Sori Adam Matei, seorang dosen komunikasi pada Universitas Purdue AS, generasi kiwari dapat memiliki kebudayaan siber yang berbeda dengan kebudayaan nyata. Sehingga ekspresi budaya dan komunikasi dalam dua realitas manusia kiwari juga bisa berbeda.

Komunitas nyata berupa kelompok pertemanan tatap muka, bisa berbeda dengan komunitas maya berupa grup pertemanan di media sosial atau aplikasi bertukar pesan.

Tidak berhenti di situ, media baru juga memberi ruang kepada pengembangan perilaku ekonomi baru dengan monetisasi ekspresi individual secara menjagat melalui kanal-kanal seperti Youtube atau Sorasoca https://qubicle.id/qube/sorasoca .

Untuk memberi wawasan itu, Stikom Bandung mengundang pengelola Sorasoca ( @sorasoca ) untuk melatih mahasiswa jurnalistik dan penyiaran Stikom Bandung memahami ruang komunitas virtual tersebut. Perusahaan pengelola media jejaring sosial yang berbasis di Bandung ini akan memberi pelatihan untuk dapat berinteraksi di dalam jejaring komunitas virtual Qubicle serta kemungkinan monetisasi keanggotaan dalam jejaring. Melalui pengelola lokal Bandung Qubicle, yaitu Sora Soca, mahasiswa Stikom Bandung dilatih menulis dan membuat materi audio visual yang dapat diunggah ke dalam jejaring Qubicle.id.

Pelatihan berlangsung selama dua hari, Jum'at dan Sabtu, 24-25 Februari 2017 dengan mentor dari tim Sora Soca, yaitu seniman musik dan traveller @sisca_guzheng serta seniman foto yang juga personel band musik "Tetangga Gesang", Arum Tresnaningtyas Dayuputri ( @aumdayu )