Ekspresi Diri dan Gaya Pakaian

book

Seringkali penampilan membuat seseorang menjadi lebih percaya diri. Tapi terkadang penampilan juga dapat menipu. Sepele memang, apalagi jika kita membicarakan penampilan di sekitar kita, tentunya bisa menjadi obrolan menarik. Sadarkah kita, di era komunikasi yang terbuka seperti saat ini, penampilan menjadi bahasa baru dalam pergaulan?

Dalam keadaan berduka misalnya, mereka yang berduka cita mungkin tidak akan begitu memikirkan penampilan, bahkan berpakaian seadanya. Tapi tak jarang kita melihat mereka mengenakan busana serba hitam. Mengapa? Apakah mungkin mereka sempat memikirkan pakaian yang digunakan agar terlihat menarik bagi sekitarnya? Atau karena memang semuanya sudah ter-mindset dalam pikiran kita, sehingga saat berkabung kita menggunakan busana serba hitam?

Hal berbeda terjadi ketika kita merasa senang. Suasana hati yang dipompa hormon endorfin ini, membuat kita memilih warna-warna cerah. Apalagi jika sedang jatuh cinta. Kita seringkali memilih warna-warna cerah yang merepresentasikan suasana hati kita. Misalnya merah muda yang mengekspresikan perempuan yang sedang bahagia.

Dari dua contoh di atas, penampilan merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Dampaknya jelas terlihat jika kita membandingkan kedua penampilan di atas. Penampilan melaui gaya berpakaian bisa menjadi salah satu cara mengekspresikan pribadi seseorang, apakah dia sedang berduka atau bahagia. Nah apakah anda mempunyai keinginan untuk mengekspresikan diri anda melalui gaya pakaian anda? (sandy vitho)